News Tideng Pale — Kabar baik datang bagi warga Desa Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara. Sebanyak 757 warga menerima pencairan dana plasma kebun sawit yang disalurkan oleh Koperasi Plasma Payung Taka. Setiap warga mendapatkan Rp900 ribu sebagai bagian dari hasil kebun sawit plasma, yang pencairannya dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H.
Pencairan dana ini disambut antusias oleh masyarakat, terlebih di tengah meningkatnya kebutuhan menjelang Lebaran.
Meringankan Beban Jelang Lebaran
Ketua Koperasi Plasma Payung Taka, Ismanto Budi Santoso, menyampaikan bahwa penyaluran dana ini bertujuan meringankan beban ekonomi warga desa di saat yang tepat.
Baca Juga : Internet Permudah Bisnis, Tapi Pelaku Usaha di Tana Tidung Kaltara Keluhkan Sinyal Sering Gangguan
“Kami harap uang ini bisa bermanfaat bagi masyarakat, apalagi Idul Fitri sudah semakin dekat,” ujar Ismanto, Jumat (21/3/2025).
Ia menambahkan bahwa pencairan dana plasma tidak hanya berdampak pada konsumsi rumah tangga, tetapi juga ikut menggerakkan roda ekonomi lokal, terutama sektor perdagangan dan pasar rakyat.
“Kami ingin ini tidak hanya membantu warga, tetapi juga menghidupkan perekonomian daerah,” tambahnya.
Dilakukan Secara Bertahap
Pencairan dana plasma dilakukan selama dua hari berturut-turut. Pada hari pertama, bantuan disalurkan untuk warga RT 1 hingga RT 4, dan hari berikutnya untuk RT 5 hingga RT 7. Proses pembagian dilakukan di Kantor Desa Tideng Pale, Jalan Trans Kaltara.
Salah satu warga penerima, Amin (68), merasa bersyukur dengan adanya bantuan tersebut.
“Alhamdulillah, ini sangat membantu kami dalam memenuhi kebutuhan selama Ramadan dan menjelang Lebaran,” ujarnya.
Senada dengan itu, warga lainnya, Iyan (49), mengaku langsung membelanjakan uang yang diterimanya untuk keperluan pokok.
“Saya langsung ke pasar beli kebutuhan dapur. Utamanya untuk persiapan buka puasa dan sahur,” katanya.
Dukungan untuk Keberlanjutan Ekonomi Desa
Koperasi berharap program ini bisa terus berlanjut dengan dukungan dari pihak perusahaan. Agar manfaat dari kebun plasma sawit dapat dirasakan secara berkelanjutan oleh masyarakat.
“Kami berharap hubungan antara koperasi dan perusahaan tetap harmonis, agar masyarakat terus mendapat manfaat dan ekonomi desa makin berkembang,” tutup Ismanto.
